MADRID - Laga eksebisi antara
pemain-pemain legenda Real Madrid kontra Manchester United berlangsung
cukup ketat. Madrid Legend akhirnya keluar sebagai pemenang usai
membungkam United Legend dengan skor tipis 3-2.
Laga hiburan
bertajuk Corazon Classic Match ini digelar di Stadion kebanggaan Real
Madrid, Santiago Bernabeu, Senin (4/6/2012) dini hari WIB. Sejumlah
pemain legendaris dari kedua klub tampil memeriahkan pertandingan.
El
Real diperkuat sejumlah pemain bintang pada masanya masing-masing
seperti, Fernando Hierro, Ivan Helguera, Fernando Morientes, Luis Figo,
Zinedine Zidane, Roberto Carlos, Fernando Redondo hingga Emiliano
Butragueno dan Santilana yang telah berusia 59 tahun.
Sementara
United legend diperkuat duet maut mereka saat merebut treble winners,
Andy Cole dan Dwight Yorke. Pemain legendaris lain seperti Edwin van der
Sar, Dennis Irwin, Dion Dublin, Quinton Fortune, Jesper Blomqvist
hingga Teddy Sheringham juga bermain.
Meski tak lagi berusia
muda, namun para pemain legendaris ini tetap mampu menyuguhkan permainan
menawan. Bahkan, laga yang sedianya hanya untuk hiburan, berjalan bak
layaknya pertandingan kompetitif. Kedua tim sama-sama bermain serius dan
ngotot untuk menang. Maka, tak jarang aksi saling jatuh menjatuhkan
hingga diving diperagakan masing-masing pemain.
Madrid yang
mendapat dukungan mayoritas penonton di Santiago Bernabeu, membuka
keunggulan lebih dulu lewat gol Fernando Morientes pada menit ke-7.
Menerima umpan silang Butragueno, mantan striker andalan Los Blancos
melepas tembakan kaki kiri yang tak kuasa dibendung Edwin van der Sar
yang berdiri di bawah mistar United legend.
Namun, keunggulan 1-0
Madrid tak bertahan lama. Tepat semenit berselang, Dwight Yorke dan
Andy Cole menunjukkan kebolehannya dalam membongkar pertahanan Madrid.
Cole bahkan sempat menunjukkan skill individu menawan, sebelum
melepaskan umpan silang yang disambut sundulan Lee Sharpe yang membuat
kedudukan menjadi 1-1.
Memasuki menit ke-10, Madrid kembali
unggul lewat gol Luis Figo. Bintang Portugal yang sempat mengenakan
kostum Barcelona sebelum membela Madrid, melepaskan tembakan akurat dari
luar kotak penalti dan bersarang ke pojok kiri Van der Sar.
Unggul
2-1, Madrid nampak masih bernafsu mencetak gol tambahan, sementara
United yang lebih banyak tertekan juga sesekali menebar ancaman ke
jantung pertahanan Madrid. Sayang, dari sejumlah peluang yang tercipta,
skor 2-1 di babak pertama, tidak berubah.
Memasuki babak kedua,
Madrid kembali menunjukkan dominasinya. Pada menit ke-51, Santilana
nyaris mencetak gol untuk Madrid. Menerima umpan matang Roberto Carlos,
striker pemilik nama lengkap Carlos Alonso González melepaskan tembakan
voli kaki kiri yang sayangnya masih membentur mistar.
Semenit
kemudian, United sebenarnya sukses menyamakan kedudukan lewat gol Andy
Cole. Sayang, gol tersebut dianulir wasit Pierluigi Collina yang
menangkap Cole telah berada dalam posisi offside.
Pertandingan
kian sengit di sisa 30 menit laga. Figo berpeluang besar menambah
pundi-pundi golnya setelah lolos dari jebakan offside di menit ke-64.
Sayang, playmaker yang kini telah berusia 39 tahun ini, gagal
menaklukkan Van der Sar, saat posisi One-on-One.
Menit ke-65.
United mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Fernando Redondo
kepada Yorke. Sedikit berbau diving, United tetap mendapat hadiah
tendangan 12 pas. Sayang, Sheringham yang maju sebagai eksekutor gagal
membuat United menyamakan kedudukan. Tendangannya dibaca dengan baik
oleh Bodo Illgner.
Alih-alih mencetak gol penyeimbang, United
justru harus kembali kebobolan di menit ke-69. Kali ini, giliran
Fernando Redondo yang mencatatkan namanya di papan skor untuk membawa
Madrid unggul 3-1. Aksi individunya melewati tiga pemain belakang
United, membuat fans di Bernabeu bersorak.
United langsung
merespon dengan meningkatkan serangan. Hasilnya, mereka kembali berhasil
memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 lewat aksi brilian Sheringham.
Seakan ingin membayar kegagalannya mengeksuki penalti, Sheringham
mencetak gol indah dengan tendangan chip yang mempercaya Illgner.
Butuh
satu gol untuk menyamakan kedudukan, United kian gencar menekan
pertahanan Madrid di menit-menit akhir pertandingan. Sayang, upaya para
pemain legendaris Setan Merah gagal membuahkan gol hingga wasit meniup
peluit panjang. Skor 3-2 untuk Madrid bertahan hingga laga usai.
Laga
Corazon Classic Match ini diketahui merupakan yang ketiga dilaksanakan
secara rutin dalam tiga tahun terakhir, di mana Madrid selalu tampil
sebagai juara. Namun, pada tahun depan (2013), laga Corazon Classic akan
digelar di Inggris.